Salah satu jenis bahan kain yang cukup populer di kalangan wanita belakangan ini yaitu jenis kain spandek. Mungkin beberapa dari sobat pembaca mengenal jenis kain yang satu ini.
Salah satu keunggulan dari spandek yang mampu menarik perhatian dari desainer pakaian yaitu memiliki berat kain yang ringan dan lembut (soft).
Dalam kesempatan ini, Aminama akan membahas secara lengkap mengenai jenis kain spandek mulai dari karakteristik kain hingga cara merawat kain agar awet.
Daripada penasaran, yuk langsung saja simak ulasan berikut.
Check it out.
Mengenal Bahan Kain Spandek
Sebenarnya seperti apa sih kain spandek itu? Spandek adalah salah satu jenis bahan dasar pakaian yang terbuat dari serat sintetis 100%. Karakter dari kainnya sendiri tergolong kain yang melar atau elastis, sehingga sering disebut dengan elastane. Material dasar dari spandek sendiri yaitu polymer yang mengandung polyurethane atau material sintetis yang memiliki karakter kain yang sangat lentur.
Oleh sebab itu, tidak heran kain ini memiliki kemampuan memelar hingga lima kali lipat ukuran normalnya.
Meskipun memiliki sifat yang mirip dengan karet dalam hal kelenturannya, spandek ini ternyata lebih kuat dan daya tahannya lebih tinggi dibandingkan dengan karet.
Kain ini sebenarnya diciptakan untuk menggantikan peranan karet sebagai bahan dasar pakaian.
Asal usul nama spandek (spandex) sendiri awalnya berasal dari istilah yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menyembut kain yang terbuat dari serat elastane.
Biasanya yang menggunakan istilah ini yaitu masyarakat di Amerika Serikat, Kanada, Eropa bahkan Indonesia. Karena di negara-negara tersebut kain ini lebih familiar dengan istilah spandek dibandingkan dengan elastane, maka jenis kain ini lebih terkenal dengan sebutan kain spandek.
Khusus di negara Inggris, spandek lebih dikenal dengan nama Lycra. Nama ini diambil dari salah satu merek dagang yang terkenal untuk jenis kain spandeks. Selain Lycra, merek dagang spandek lainnya yang terkenal yaitu Elaspan, ESPA, dan Linel.
Pada awalnya, spandek hanya digunakan sebagai material dasar pakaian dalam wanita dan juga korset.
Namun, seiring perkembangan zaman, tangan-tangan kreatif dari desainer mulai memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, mulai dari pakaian renang, kostum, legging, bra (BH) hingga pakaian dansa.
Serat kain yang terdapat pada spandek sendiri terdiri dari kumpulan benang-benang polimer. Benang ini memiliki dua jenis segmen, yaitu segmen pendek dan panjang.
Segmen pendek memiliki sifat kaku dan berperan sebagai pengikat atau penghubung antara satu benang dengan benang yang lainnya. Sedangkan segmen panjang berperan agar spandek memiliki sifat elastis.
Karakteristik Bahan Kain Spandek
Setiap kain yang diproduksi oleh pabrik memiliki ciri-ciri dan karakteristik bahan yang berbeda-beda dan kadang tidak dapat ditemukan pada jenis bahan kain lainnya.
Agar sobat lebih mudah dalam mengenali dan membedakan antara spandek dengan jenis lainnya, berikut kami sajikan juga ciri ciri dari kainnya.
Ciri dan karakteristik spandek :
- Memiliki sifat kain yang cukup tipis tetapi lebih awet dibandingkan bahan katun biasa.
- Beberapa jenis kain spandek akan tampak seperti berkilau.
- Memiliki sifat elastisitas yang tinggi atau sifat bahannya melar.
- Sangat nyaman saat dikenakan.
- Bahannya cenderung menempel pada tubuh dan membentuk tubuh penggunanya.
- Apabila kain spandek direnggangkan, kain akan mudah kembali ke bentuk semula.
- Kainnya cenderung terasa lebih ketat dan cukup panas (bergantung dari kadar polyurethane).
- Nyaman saat dikenakan dan tidak membatasi gerak pemakainya.
Jenis Bahan Kain Spandek di Pasaran
Beberapa jenis kain seperti bahan wolfis, bahan wollycrepe, bahan monalisa, babyterry, maxmara lotus, satin, dan sejenisnya memiliki jenis varian kain yang berbeda-beda di pasaran, begitu juga dengan spandek.
Spandek dapat dikombinasikan dengan material kain lainnya sehingga memiliki karakteristik kain yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Berikut jenis-jenis spandek yang sering ditemui di pasaran.
1. Spandek Nylon
Spandek nylon banyak digunakan untuk kebutuhan seragam serta pakaian olahraga seperti jersey atlet sepeda, baju khusus renang, dan olahraga jenis lainnya.
Spandek nylon sendiri memiliki karakteristik kain yang lembut, melar, sangat ringan, dan tentu nyaman saat dikenakan.
Biasanya kain ini digunakan untuk bahan dasar pembuatan pakaian wanita yang ketat seperti baju, bra, tank top, celana, dan sejenisnya. Bahan ini kurang cocok untuk membuat pakaian gamis yang syar’i.
2. Spandek Rayon
Spandek rayon adalah kombinasi antara serat spandek (elastane) dan juga rayon. Jenis spandek rayon memiliki karakter yang cukup mirip dengan katun, akan tetapi lebih lembut.
Keunggulan dari hasil kombinasi bahan ini yaitu lembut, melar, tidak mengkilat, bahannya adem, halus, dan menyerap keringat.
Selain spandek rayon, ada juga spandek semi rayon dan spandek rayon super. Spandek semi rayon memiliki karakter yang sama persis dengan spandek rayon, akan tetapi memiliki kadar campuran spandek yang lebih banyak sehingga membuatnya lebih melar dibandingkan spandek rayon biasa.
Sedangkan pada jenis spandek rayon super, memiliki tekstur permukaan yang lebih halus dibandingkan jenis lainnya.
3. Spandek Katun
Spandek katun adalah perpaduan antara serat sintetis elastane dengan katun (cotton) yang menghasilkan keunggulan kain seperti bahannya adem, lembut, elastis dan memiliki daya tahan kain yang baik.
Biasanya spandek jenis katun ini digunakan sebagai material dasar pembuatan pakaian wanita seperti tank top, legging, atau sejenisnya.
4. Strech Denim
Streach Denim adalah kombinasi dari spandek yang sering digunakan para desainer sebagai material dasar busana, khususnya celana. Orang-orang lebih mengenalnya dengan sebutan jeans stretch karena memiliki tampilan visual dan karakter yang sangat mirip dengan celana jeans.
Persentase serat spandek yang digunakan pada stretch denim sekitar 3% dengan perenggangan sekitar 15% dari panjang atau ukuran aslinya.
Biasanya para desainer menggunakan jenis spandek stretch untuk busana wanita seperti celana ketat maupun legging.
5. Spandek Polyester (PE)
Spandek polyester adalah kombinasi antara serat elastane dengan serat polyester. Kombinasi yang dihasilkan dari kedua jenis kain ini sekilas mirip dengan jenis katun, tapi kainnya lebih tipis.
Kombinasi ini sering digunakan untuk membuat pakaian model ketat seperti tank top, legging, dan sejenisnya. Beberapa desainer juga sering memanfaatkan spandek polyester untuk membuat busana seperti dress.
7. Spandek Korea atau ITY
Jenis spandek yang satu ini memiliki kemiripan dengan karakter dari kain jersey, yaitu memiliki sifat yang lembut, melar, sifat bahannya jatuh, serta halus. Spandek korea lebih dikenal dengan sebutan ITY (Interlocked Twisted Yarn).
Kain ini memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan spandek rayon maupun spandek jersey. Ada juga jenis varian lain yakni spandek wood korea.
8. Spandek Jersey
Spandek jersey merupakan kombinasi antara serat elastane, serat rayon serta serat dari bambu. Kelebihan yang didapatkan dari kombinasi benang ini yaitu kain memiliki daya elastisitas yang tinggi, menyerap keringat, adem, tebal, bahannya halus, dan karakter kainnya jatuh.
9. Spandek Balon
Bahan ini merupakan hasil percampuran dari serat sintetis elastane dan serat polyester. Karakter yang dihasilkan dari kombinasi kedua serat kain ini yaitu sifat kain yang ringan, sangat lentur dan tampak mengkilat.
Selain itu jenis spandek balon memiliki daya tahan yang cukup kuat dan tidak mudah rusak.
10. Spandek Sutra (Silk)
Beberapa sumber menyebutkan bahwasanya spandek sutra merupakan jenis tertinggi diantara spandek lainnya.
Kain ini merupakan hasil dari kombinasi antara serat sintetis elastane dan sutra (sutera), sehingga menghasilkan sifat kain yang unggul seperti daya elastisitasnya tinggi, sejuk, agak mengkilap, tebal, halus, bahannya ringan, serta daya tahannya tergolong tinggi.
Perbedaan Kain Katun dan Spandek
Jenis katun dan spandek tentu memiliki perbedaan yang mendasar pada material dasarnya. Meskipun spandek terbuat dari serat sintetis 100%, akan tetapi jenis ini merupakan hasil dari percampuran polyeurethane dan kapas.
Beberapa orang menyebutkan spandek masuk ke dalam keluarga katun karena menggunakan kapas sebagai material dasarnya.
Meski demikian, apabila dibandingkan dengan katun biasa, jenis spandek memiliki daya tahan material yang lebih tinggi serta lebih tipis, namun lebih kuat.
Sifat ini dihasilkan karena adanya campuran polyurethane yang memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan kain katun.
Semakin tinggi persentase bahan polyurethane, maka semakin ketat kain yang dihasilkan. Selain itu, kain akan memiliki sifat yang cenderung panas saat dikenakan.
Berbeda halnya dengan kain katun, kain ini terbuat dari serat alami tanaman kapas dengan nama latin gossypium. Katun sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu cotton combed dan cotton carded.
Salah satu keunggulan dari serat kapas yaitu memiliki daya serap keringat yang sangat baik serta sangat nyaman saat menyentuh kulit.
Dari segi bahan, cotton combed memiliki tekstur bahan yang lebih halus dibandingkan dengan cotton carded. Pada umumnya, benang katun terdiri dari tiga ukuran yaitu 20’s, 30’s, dan 40’s. Benang 20’s memiliki ukuran yang lebih tebal dibandingkan dengan benang 30’s dan 40’s.
Seiring perkembangan zaman, konveksi atau garmen mulai memadukan antara katun dan spandek, sehingga menghasilkan kombinasi yang unggul dari kedua jenis kain tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Bahan Kain Spandek
Setiap bahan kain yang diproduksi oleh pabrik, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan dari kain, maka akan mempermudah sobat untuk mempertimbangkan bahan apa yang cocok sesuai dengan keinginan sobat.
Berikut kelebihan dan kekurangan dari spandek yang berhasil Aminama rangkum khusus untuk sobat pembaca.
Kelebihan Bahan Kain Spandek
Spandek memiliki keunggulan serat kain yang tidak dimiliki jenis lainnya dan mampu menarik perhatian kaum hawa untuk memilikinya.
Kelebihan kain spandek :
1. Memiliki Banyak Varian
Dalam penerapannya, spandek dikombinasikan dengan berberapa material kain lainnya, sehingga menghasilkan sifat kombinasi yang unggul dari kedua jenis kain tersebut. Dengan banyaknya varian kain yang diproduksi, akan memudahkan konsumen dalam memilih pakaian sesuai kebutuhannya.
Beberapa contoh varian dari spandek yaitu spandek katun, spandek nylon, spandek sutra, dan sebagainya.
2. Bahannya Ringan dan Tipis
Salah satu keunggulan dari spandek yang mampu mengikat hati wanita yang mengenakannya yaitu memiliki karakter kain yang ringan dan tipis. Meskipun tipis, tapi kain ini tergolong tidak transparan, lho.
Jenis spandek juga tidak membatasi pergerakan bagi pemakainya, sehingga sangat nyaman untuk dikenakan.
3. Memiliki Tekstur yang Lembut dan Halus
Spandek memiliki tekstur kain yang lembut dan halus saat menyentuh kulit. Tentu hal ini menjadi faktor penting bagi beberapa orang untuk lebih memutuskan memilih jenis kain ini.
4. Tidak Mudah Berkerut
Keunggulan selanjutnya yaitu bahannya tidak mudah berkerut saat dilakukan pencucian. Oleh karenanya, sobat tidak perlu repot-repot menyetrika kain ini setelah proses penjemuran.
5. Memiliki Elastisitas Bahan yang Tinggi
Karena terbuat dari serat sintetis elastane, material ini mampu merenggang hingga lima kali lipat dari ukuran normalnya (daya elastisitasnya bergantung pada campuran yang digunakan dalam spandek).
Meski daya elastisitasnya tinggi, jenis kain ini memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk asal setelah merenggang.
6. Daya Tahan Bahannya Tinggi
Apabila dibandingkan dengan jenis kain pada umumnya, kain spandek memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap asam, sinar uv, minyak dari kulit, dan alkali. Bahkan terhadap keringat maupun air laut.
Selain itu, daya tahan warnanya pun cukup baik sehingga tidak mudah memudar.
Kekurangan Bahan Kain Spandek
Dengan berbagai macam kelebihan yang ditawarkan oleh spandek di atas, ternyata kain ini juga memiliki kekurangan atau kelemahan yang perlu menjadi pertimbangan sobat sebelum memutuskan untuk memilikinya.
Kekurangan kain spandek :
1. Bahan Kainnya Tidak Tahan Panas
Perlu sobat ketahui, bahwa bahan ini cukup sensitif terhadap panas. Oleh karenanya, sobat perlu memperhatikan suhu dari mesin pengering dan suhu setrika agar tidak merusak serat bahan. Selain itu, suhu air cucian perlu sobat perhatikan juga.
2. Daya Serap Keringatnya Tidak Begitu Baik
Meskipun beberapa desainer membuat pakaian olahraga dari spandek, namun kain ini bisa dibilang kurang cocok diterapkan pada pakaian olahraga.
Hal ini karena spandek memiliki daya serap keringat yang cukup buruk, sehingga membuat keringat terjebak dan tidak bisa keluar (bergantung seberapa banyak kadar spandek yang digunakan).
Oleh karenanya, saat ini spandek mulai dikombinasikan dengan bahan lainnya agar menghasilkan sifat bahan yang mampu menyerap keringat.
3. Membentuk Tubuh Penggunanya
Kekurangan selanjutnya yaitu bahannya kurang begitu cocok untuk digunakan dalam pembuatan pakaian muslimah. Sifat kain yang elastis dan ketat, membuat bahan ini mampu menonjolkan bentuk tubuh dari pemakainya.
4. Berpotensi Menimbulkan Bau yang Tidak Sedap
Spandek berpotensi menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini tentu membuat penggunanya kurang nyaman dan percaya diri saat mengenakannya.
5. Memiliki Permukaan Kain yang Licin
Apabila kalian meraba permukaan spandek, kainnya akan terasa licin. Bagi beberapa orang, sifat ini menjadi kelemahan tersendiri.
6. Spandek Membutuhkan Kombinasi dengan Jenis Bahan Lainnya
Untuk membuat pakaian jadi, ternyata spandek membutuhkan kain lainnya sebagai kombinasi kain agar siap digunakan untuk membuat pakaian. Jadi sangat jarang ada pakaian yang terbuat dari spandek murni 100% ya.
Penggunaan Bahan Kain Spandek
Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, kain spandek mulai diproduksi untuk berbagai macam jenis busana. Berikut beberapa penggunaan kain spandek yang sering kita temui :
- Berbagai jenis pakaian atlet olahraga.
- Sarung tangan.
- Celana Legging.
- Celana stretch denim (jeans).
- Bra straps.
- Tank Tops.
- Gamis.
- Jilbab.
Harga Kain Spandek di Pasaran
Jenis spandek biasanya dijual per meter, kiloan, maupun roll atau gulungan. Menurut penelusuran kami, harga spandek di pasaran bermacam-macam tergantung jenis variannya.
Rata-rata harga kain jenis ini dipatok dengan harga antara Rp 30.000,- hingga Rp 150.000,- per meter.
Harga tersebut bukanlah patokan baku untuk harga spandek di pasaran. Hal ini karena seperti yang telah kita ketahui bahwasanya variasi dari spandek pun sangat banyak macamnya.
Perlu sobat ketahui, setiap toko memiliki harga yang berbeda untuk setiap jenis varian spandek yang ditawarkan. Harga di atas juga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan dari kami sebelumnya.
Agar sobat tidak kecewa dengan kualitas kain yang didapatkan, sebaiknya sobat langsung mendatangi toko kain terdekat untuk mengecek kualitas bahannya langsung.
Cara Mudah Merawat Pakaian Berbahan Spandek
Perawatan jenis spandek sendiri bisa dikatakan cukup mudah. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar serat kainnya tetap awet dan tahan lama.
Berikut cara merawat pakaian berbahan spandek :
1. Cara Mencuci Pakaian Spandek
Saat melakukan proses pencucian, sebaiknya sobat memisahkan kain yang kasar dengan kain spandek. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya gesekan kain yang kasar dengan serat spandek yang lembut.
Selain itu sebaiknya sobat pisahkan juga pakaian berwarna lainnya agar tidak mengalami kelunturan. Air yang digunakan untuk pencucian usahakan jangan terlalu panas agar tidak merusak serat kain.
Untuk menghilangkan noda membandel, sebaiknya hanya dikucek pada bagian nodanya saja.
2. Cara Menjemur Pakaian Spandek
Untuk proses penjemuran pakaian jenis ini tergolong cukup mudah. Sobat hanya perlu menjemur pakaian di area yang tidak terkena terik matahari langsung. Agar warnanya tidak cepat memudar, balikkan bagian dalam pakaian ke luar saat melakukan penjemuran.
Jangan lupa menggunakan hanger saat menjemur pakaian agar serat bahan tidak tertarik saat proses penjemuran.
Sebaiknya sobat tidak menggunakan mesin cuci untuk mengeringkan pakaian, cukup diangin-anginkan saja hingga kering untuk meminimalisir kerusakan serat kain.
3. Cara Menyetrika Pakaian Spandek
Perlu diketahui, jenis spandek tidak tahan terhadap panas yang terlalu tinggi. Oleh karenanya, apabila kain tidak terlalu kusut, sebaiknya jangan disetrika.
Kalaupun terpaksa harus menyetrikanya, sobat bisa menggunakan suhu setrika yang medium atau rendah dengan menambahkan lapisan tambahan berupa kain agar panas setrika tidak langsung mengenai bahan pakaian.
Hal ini bertujuan agar serat kain tidak rusak dan menjadi mengkilap saat terkena suhu yang terlalu panas.
Sekian informasi yang kami bagikan, apabila ada pertanyaan mengenai bahan kain spandek, sobat bisa bertanya melalui kolom komentar di bawah. Semoga bermanfaat.