Bahan Kain Katun – Bagi sebagian besar orang yang bertempat tinggal di daerah beriklim tropis, tentu pemilihan bahan yang adem dan menyerap keringat menjadi salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli pakaian. Salah satu bahan pakaian yang memiliki karakteristik tersebut yaitu jenis katun.
Mungkin kebanyakan dari sobat pembaca sudah mengenal apa itu katun, akan tetapi apakah sobat sudah mengetahui jenis-jenis katun yang beredar di pasaran? Jika belum, artikel ini sangat cocok untuk dijadikan referensi dalam memilih jenis katun yang berkualitas.
Langsung saja yuk simak ulasan berikut.
Check it out.
Mengenal Kain Katun dan Bahan Dasarnya
Katun adalah salah satu jenis bahan kain yang berasal dari serat alami tanaman kapas dengan nama latin gossypium. Bahan ini menduduki posisi tertinggi sebagai bahan baku tekstil yang paling banyak diproduksi jika dibandingkan dengan serat buatan atau sintetis.
Jika kita lihat lebih jauh, kapas sendiri sebenarnya merupakan serabut halus yang terdapat pada tanaman kapas. Kapas-kapas ini mulai dipanen ketika buah kapas mekar dengan sempurna, buahnya kering, serta cukup umur untuk dipanen.
Selain itu, warna kelopak tanaman kapas yang berubah warna menjadi sawo matang dan rapuh saat kita sentuh, menunjukkan bahwa tanaman kapas siap dipanen.
Berikut merupakan beberapa jenis kapas yang menjadi bahan utama serat kapas yang sering diperdagangkan di dunia:
- G. hirsutum, jenis kapas asli dari Meksiko, Karibia, Amerika Tengah, dan juga Florida
- G. barbadense, jenis kapas asli dari Amerika Selatan Tropika
- G. arboreum, jenis kapas asli dari lembah Sungai Indus di wilayah Pakistan dan India
- G. herbaceum, jenis kapas yang berasal dari Levantia (hulu Sungai Tigris)
Sebelum dipilin menjadi benang kapas, serat-serat kapas harus melalui proses yang cukup panjang seperti pemisahan kotoran yang ada di kapas serta pemisahan serat yang panjang dan pendek,
Setelah menjadi benang katun, selanjutnya dilakukan proses penenunan menjadi lembaran kain. Lembaran kain tersebut nantinya akan dibuat menjadi beberapa jenis busana seperti baju embos, celana, gamis, dan sejenisnya.
Biasanya benang katun juga dijadikan benang rajut untuk merajut baju, taplak, sepatu bayi, dan sejenisnya.
Bahan katun sendiri pada umumnya terbagi menjadi dua jenis.
- Katun yang dipintal dan ditenun dari serat tanaman kapas
- Linen yang dipintal dan ditenun dari serat tanaman rami
Jenis linen juga masuk kedalam kategori katun, tetapi biasanya disebut dengan katun linen. Apabila kita bandingkan dengan bahan katun biasa, katun linen memiliki daya tahan yang lebih baik serta serat katunnya lebih kuat.
Jenis-jenis Kain Katun yang Paling Banyak Dicari
Katun memiliki banyak sekali jenis dan nama-nama yang berbeda dengan kualitas yang berbeda-beda juga. Akan tetapi terdapat beberapa jenis katun yang bisa kita temui dengan mudah di pasaran.
Berikut beberapa jenis katun yang paling banyak dicari di pasaran :
1. Kain Katun Biasa
Jenis katun biasa memiliki kualitas bahan yang standar dan juga harganya cenderung lebih murah jika kita bandingkan dengan jenis katun lainnya.
Ciri-ciri jenis katun biasa :
- Memiliki banyak motif, seperti polosan, garis. bunga, abstrak, kotak ataupun polkadot
- Pada gulungan ataupun di pinggir kainnya, tidak ada kode warna
- Memiliki daya serap keringat yang cukup baik
2. Kain Katun Rayon
Menurut beberapa informasi yang kami dapatkan, jenis katun rayon banyak digunakan sebagai bahan dasar busana muslim.
Kelemahan dari jenis ini yaitu mudah kusut. Meski demikian bahannya tergolong adem, teksturnya licin dan ringan serta kualitas daya serap keringatnya cukup baik.
3. Kain Katun Cina
Jenis katun ini terkenal dengan nama katun twill. Kualitas dari katun ini setara dengan jenis katun jepang.
Katun cina sendiri memiliki karakteristik bahan yang lebih tipis dan warna kainnya tidak mencolok. Terkadang kualitas dari bahannya kurang begitu bagus.
4. Kain Katun Silk Sutera
Jenis katun silk sutera merupakan hasil dari kombinasi antara campuran sutera dengan katun. Bahan kain ini memiiki ciri khas tekstur dari sutera, yaitu licin, bahannya adem (tidak panas) dan juga ketika diraba akan terasa lembut dan halus.
Meskipun tergolong jenis kain yang ringan, akan tetapi silk sutera memiliki kualitas kain yang kuat dan awet.
5. Katun Paris
Jenis katun paris sering diidentikkan dengan katun biasa, hal ini karena kedua bahan ini sepintas terlihat mirip. Meski demikian, kualitas dari katun paris berada diatasnya jenis katun biasa.
Jenis katun paris memiliki karakteristik material yang lebih ringan dan tipis dibandingkan dengan katun biasa.
Biasanya jenis katun yang satu ini digunakan sebagai bahan untuk membuat gamis syar’i, blouse, hijab, kerudung, maupun jilbab.
6. Kain Katun Bangkok
Nama katun bangkok diambil dari nama kota tempat kain ini diproduksi, yaitu kota Bangkok. Motif yang dilukiskan pada permukaan kainnya sudah pasti berbau-bau Thailand.
Katun Bangkok memiliki tekstur permukaan yang agak kasar dan juga bahannya lebih tipis dibanding katun pada umumnya. Bahkan beberapa dari kainnya bersifat transparan atau menerawang.
Biasanya jenis katun ini digunakan sebagai bahan untuk membuat blouse ataupun kemeja.
7. Kain Katun Satin Jepang
Seperti halnya dengan jenis katun bangkok, nama katun satin jepang diambil dari nama negara tempat memproduksi material katun ini.
Karakteristik dari katun satin jepang sendiri memiliki tekstur yang lembut, warna yang cenderung kuat, dan terasa adem saat dikenakan.
8. Kain Katun Minyak
Nama katun minyak diambil dari sifat bahannya yang mengkilap mirip seperti minyak. Di Indonesia, masih jarang orang yang mengetahui jenis katun minyak ini.
Karakteristik yang dimiliki oleh katun minyak mirip dengan jenis katun silk sutra, bedanya cuma jenis katun ini lebih mengkilap. Kadar kilap dari serat bahan akan perlahan berkurang setelah beberapa kali proses pencucian.
Jenis katun ini memiliki keunggulan daya serap keringat yang cukup baik.
9. Kain Katun Combed
Nama katun combed atau kombed diambil dari bagaimana cara material ini dibuat, yaitu combing. Jenis katun ini memiliki karakteristik bahan yang lembut, halus, dan tentunya menyerap keringat.
Terdapat tiga jenis tingkat ketebalan pada katun comberd :
- Combed 24s (bahannya tebal dan harganya lebih murah dibandingkan dengan 30s)
- Combed 30s (bahannya sedang dan sering digunakan untuk membuat kaos)
- Combed 40s (bahannya tipis)
10. Kain Katun Carded
Seperti halnya katun combed, nama katun carded juga diambil dari bagaimana cara kainnya dibuat, yaitu carding. Katun carded memiliki karakteristik bahan yang tidak sehalus dan selembut katun combed. Meski demikian, jenis katun ini memiliki daya serap keringat yang mirip dengan katun combed.
Pada pembuatan katun combed, prosesnya menggunakan cara combing atau sisir, kemudian serat-serat panjang yang dihasilkan dari proses tersebut dipilih untuk membuat benang.
Sedangkan pada pembuatan katun carded menggunakan proses garuk, sehingga menghasilkan serat-serat pendek yang masih menyatu, hal inilah yang menyebabkan benang kainnya yang dihasilkan tidak sehalus katun combed.
11. Kain Katun Sateen
Pada jenis katun sateen, dari segi bahan mirip dengan jenis katun biasa. Yang membedakannya adalah proses penenunan katun sateen dilakukan dengan cara teknik satin. Katun sateen memiliki tampilan permukaan yang cukup mengkilap dan berkilau.
Info tambahan satin sendiri merupakan nama teknik tenun untuk menghasilkan bahan kain yang mengkilap. Jadi kain satin bisa juga terbuat dari serat lainnya seperti sutra, nylon, polyester, dll. Untuk lebih jelasnya sobat bisa membaca artikel tentang kain satin.
12. Kain Katun Denim
Katun denim biasanya digunakan oleh para produsen untuk membuat pakaian denim (mulai dari celana hingga jaket). Mungkin sobat pembaca sudah sering dengar nama celana Jeans dan Levi’s.
Jadi, celana jeans ataupun Levi’s yang sering ditemui di pasaran itu sebenarnya merupakan celana denim. Sedangkan Jeans dan Levi’s adalah nama brand atau merk dagangnya. Kedua jenis celana ini menggunakan katun (cotton) sebagai bahan dasarnya.
13. Kain Katun Flanel
Katun flanel memiliki ciri khas dengan motif kotak-kotak dan sedikit berbulu. Kain flanel kotak-kotak ini biasanya disebut dengan flanel yarn dyed.
Jenis katun ini dibuat dengan teknik tenun plain weave, yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyikatan (brushed) di salah satu sisinya dengan menggunakan mesin untuk menghasilkan tekstur permukaan yang lembut.
14. Kain Katun stretch
Katun stretch adalah hasil kombinasi dua jenis serat, yaitu antara serat kapas dan serat spandex atau lycra. Selain bisa melar (elastis), katun stretch juga dapat menyerap keringat. Beberapa orang menyebut bahwa katun stretch dan katun spandek memiliki bahan dasar yang sama.
Biasanya jenis katun stretch digunakan sebagai material dasar ,legging, kaos, celana, pakaian dalam, dan juga gamis panjang.
Jenis Kain Katun Lainnya Yang Rekomended
Bagi sobat pembaca yang membutuhkan referensi bahan katun dengan kualitas jempolan, kami punya beberapa rekomendasi yang bisa sobat pertimbangkan sebelum membeli. Tentu saja harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang didapatkan.
Berikut beberapa jenis katun yang kami rekomendasikan :
15. Katun Supernova
Jenis katun supernova memiliki karakteristik bahan yang dingin, lembut, halus, serta tergolong bahan yang ringan.
Apabila sobat pembaca mengamati tekstur jenis katun supernova dengan seksama, maka akan terlihat jelas serat-serat benang halus yang terburai tipis pada permukaan kainnya. Gak perlu khawatir, karena ini adalah ciri khas yang terdapat pada pakaian berbahan katun pada umumnya.
Biasanya jenis katun supernova digunakan sebagai bahan dasar baju koko, baju formal, gamis syar’i dan juga jilbab.
16. Katun Ima Polos dan Ima Slub Import
Jenis katun ima polos dan ima slub sepintas terlihat mirip satu sama lainnya. Akan tetapi kedua jenis katun ini sedikit berbeda di bagian teksturnya.
Katun ima polos memiliki tekstur permukaan yang mulus serta motif yang polos, sedangkan jenis katun ima slub memiliki tekstur benang yang bersilang-silang pada permukaannya.
Jenis katun ima merupakan produk impor dari Jepang. Apabila dilihat dari tingkat ketebalan kainnya, bisa dikatakan sebanding dengan katun supernova. Meskipun demikian, kualitas dan ketahanan bahannya berada diatas katun supernova.
Hal ini karena katun ima memiliki serat benang yang kualitasnya lebih baik dan lebih rapi dibandingkan dengan katun supernova. Sobat pembaca tidak akan menemui serabut serat halus pada kain ini seperti yang banyak ditemukan pada jenis supernova.
Jenis katun ini tergolong material yang ringan dan sedikit tipis, akan tetapi tidak bersifat menerawang. Biasanya katun ima digunakan sebagai material untuk produk seragam, gamis syar’i, jilbab, maupun baju koko.
Menurut informasi dari penjual kain yang kami dapatkan, harga per meter kain ima dibanderol berkisar di angka Rp 35.000,-.
Perlu sobat pembaca ketahui bahwa saat ini sudah banyak ditemukan jenis katun ima produk lokal. Oleh karenanya sebelum sobat memutuskan membeli jenis katun ini, sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu apakah kainnya merupakan produk lokal atau impor.
Tentu saja kualitas produk lokal dan produk impor cukup berbeda, karena dari segi harganya pun juga berbeda.
17. Katun Ima Royal Platinum
Jenis katun yang kami rekomendasikan selanjutnya yaitu katun ima royal platinum. Jenis katun ini memiliki tekstur kotak-kotak kecil yang terlihat jelas pada permukaan kainnya.
Karakteristik lain dari ima royal platinum yaitu kainnya ringan, tidak terlalu jatuh dan tidak menerawang.
Perlu diperhatikan, ada jenis katun yang sangat mirip dengan ima royal platinum (IRP), yaitu jenis ima platinum (IP). Tentu, kualitas dari kedua bahan ini sangat berbeda jauh. Oleh karenanya perlu mengecek jenis bahannya terlebih dahulu sebelum membeli.
18. Katun Toyobo Original Import
Jika dibandingkan dengan katun lainnya, katun toyobo original import menjadi bahan yang paling kami rekomendasikan. Jenis katun ini memiliki karakteristik bahan yang ringan, tidak kaku, tidak menerawang, halus, dingin dan kainnya sedikit licin.
Biasanya katun toyobo digunakan sebagai material untuk membuat seragam kantor, jilbab, gamis syar’i, baju koko, dan sejenisnya. Kualitasnya pun tergolong premium dan eksklusif.
Apabila kita membandingkannya dengan jenis supernova, serabut serat halus pada katun toyobo tidak terlalu terlihat jelas.
Perlu sobat pembaca waspadai, bahwa saat ini jenis katun toyobo sudah banyak sekali versi KW-nya. Harganya pun bisa dikatakan gak masuk akal. Menurut informasi dari penjual kain, harga eceran untuk katun toyobo original import dari Jepang dibanderol dengan harga per 1 meternya berkisar Rp 45.000,-.
19. Katun Toyobo Fodu Import Premium
Katun toyobo fodu adalah salah satu jenis katun yang memiliki grade diatas katun toyobo original (seperti pada poin nomer 4) dan memiliki serat benang yang rapat dan sedikit lebih tebal. Kedua jenis katun ini merupakan produk import.
Jenis toyobo fodu memiliki permukaan kain yang sedikit mengkilap, sehingga menghasilkan kesan yang berkelas.
Jenis katun ini memiliki banyak sekali produk KW-nya, bahkan namanya pun dibuat hampir mirip dengan aslinya (contohnya seperti toyoboo, foyobo, foyabo, tooyobo, toyabo, dll), sehingga sebagian orang salah dalam membeli katun toyobo fodu yang asli.
20. Katun Jepang Polos Tokai Senko
Meskipun katun ini dinamakan katun jepang, bukan berarti produk ini di import langsung dari jepang ya. Akan tetapi katun tokai senko ini berasal dari pabrik lokal yang telah mengantongi lisensi dari jepang.
Nama perusahaan yang memproduksi katun jepang polos tokai senko yaitu PT. Tokai Textprint Indonesia.
Sebenarnya perusahaan ini terkenal sebagai produsen penghasil kain bermotif, akan tetapi tokai senko juga diproduksi dalam bentuk katun jepang yang polos. Kualitasnya pun bisa dibilang mirip.
Pada produk tokai senko jepang yang polos, sobat pembaca tidak akan menemui label perusahaan sebagaimana yang ditemui pada katun jepang motif.
Kelebihan dari jenis katun tokai senko sendiri yaitu bahannya cukup tebal, halus, warnanya awet, dan juga serat benang tidak mudah terurai (brudul) meski dilakukan pencucian berulang kali.
21. Katun Madinah
Katun madinah memiliki karakteristik bahan yang ringan, jatuh, sangat lembut, dingin, dan tidak menerawang. Jenis katun ini sangat cocok untuk dijadikan gamis syar’i dan jilbab.
Apabila sobat mengamati serat kainnya dengan seksama, maka akan terlihat serabut halus yang mirip dengan katun supernova. Akan tetapi kualitasnya berada diatas katun supernova, karena dari segi harganya pun lebih mahal.
22. Katun Linen Euro
Jenis katun terakhir yang kami rekomendasikan yaitu katun linen euro. Jenis katun ini memiliki serat benang yang paling longgar dan juga besar. Selain itu, katun ini juga memiliki karakter yang agak kaku.
Meski demikian, bahan ini sangat cocok untuk digunakan untuk bahan dasar baju casual karena sifat kainnya yang lembut dan dingin saat menyentuh kulit.
Perlu sobat ketahui bahwa harga di atas bukanlah patokan harga untuk katun jenis tertentu di semua toko dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Meskipun memiliki kualitas bahan yang sama, terkadang setiap toko memiliki harga kain yang berbeda-beda.
Karakteristik dari Kain Katun
Mungkin beberapa dari sobat pembaca masih agak sulit untuk mengenali jenis katun yang banyak dijual di pasaran. Oleh karenanya kami juga menyajikan list ciri-ciri dan karakteristik dari katun pada umumnya.
Karakteristik pakaian berbahan katun :
- Memiliki tekstur kain yang lembut dan halus
- Daya tahannya kuat dan awet
- Dingin atau adem saat dikenakan
- Bersifat hypoallergic, yang artinya tidak menyebabkan alergi pada banyak orang
- Beberapa jenis katun ada yang mengkilap
- Terdapat beberapa serabut-serabut halus (bergantung dari jenis katunnya)
5 Langkah Merawat Pakaian Berbahan Katun
Untuk menjaga serat katun lebih awet, sobat pembaca perlu memperhatikan cara merawat pakaian jenis katun ini.
Berikut 5 langkah merawat pakaian berbahan katun :
1. Gunakan Detergen Secukupnya
Menggunakan terlalu banyak detergen saat mencuci, akan mengurangi daya tahan kain pakaian, lho. Oleh karenanya gunakan detergen secukupnya saja dan sebaiknya menggunakan detergen yang soft (bukan pembersih kuat).
2. Cuci dengan Menggunakan Tangan (Manual)
Sebaiknya pakaian berbahan katun dicuci dengan menggunakan tangan langsung. Cara menguceknya pun tidak boleh terlalu kasar. Kalaupun sobat pembaca terpaksa menggunakan mesin cuci, kami sarankan untuk memisah jenis pakaian berdasarkan bahan kainnya.
Hal ini untuk menghindari adanya gesekan kasar dan pakaian terlilit antara satu dengan yang lainnya.
3. Hindari Menjemur Dibawah Terik Matahari Langsung
Untuk proses penjemuran, sebaiknya pakaian dihindarkan dari sinar matahari langsung. Cukup di angin-anginkan saja di tempat yang teduh. Sebaiknya ketika menjemur, bagian dalam pakaian dibalik keluar agar warnanya tetap awet.
4. Gunakan Suhu Khusus untuk Bahan Katun saat Menyetrika
Sobat pembaca bisa menyetel suhu setrika ke arah mode khusus katun. Biasanya mode suhu ini berada pada bagian tengah dekat gagang setrika yang dapat diputar ke arah tertentu.
Panas setrika yang terlalu kecil akan menyulitkan kita dalam menyetrika pakaian katun.
5. Gunakan Tambahan Lapisan Kain saat Menyetrika
Lapisan kain ini berguna untuk menahan panas yang terlalu tinggi saat setrika menyentuh pakaian katun. Sobat pembaca bisa menggunakan sepotong kain bersih yang dapat digunakan sebagai penutup saat menyetrika pakaian katun.
Tips ini hanyalah optional, boleh digunakan atau tidak.
Cara ini sebenarnya dilakukan untuk meminimalisir jenis katun menjadi mengkilap dan menipis akibat suhu yang terlalu panas.
Sekian informasi tentang jenis-jenis bahan kain katun, apabila ada pertanyaan bisa langsung bertanya pada kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat.