Bagi sebagian orang yang tinggal di iklim tropis, cenderung lebih memilih pakaian dengan sifat bahan kain yang adem serta mampu menyerap keringat, salah satunya jenis kain waffle.
Mungkin sebagian besar dari sobat pembaca lebih mengenal waffle atau wafel sebagai kue. Karena tekstur permukaannya yang mirip dengan permukaan roti waffle inilah yang membuat banyak orang menyebut kain ini dengan sebutan waffle.
Bagaimana sih karakteristik dan ciri ciri dari kain waffle itu?
Daripada penasaran, yuk langsung saja kita simak bersama ulasan berikut ini.
Check it out.
Mengenal Bahan Kain Waffle
Seperti apa sih bahan kain waffle itu? Pertanyaan ini kerap kali dilontarkan oleh sebagian orang yang masih asing dengan jenis kain ini. Waffle adalah salah satu jenis kain rajutan yang terbuat dari katun yang memiliki tekstur permukaan seperti kulit jeruk.
Karena bentuknya yang mirip dengan kue waffle, banyak orang yang menyebutnya dengan sebutan kain waffle. Tidak hanya itu, kain ini juga dikenal dengan sebutan kain honey comb atau sarang lebah.
Jika dilihat sepintas, kain ini memang cukup mirip dengan kain dry fit. Yang membedakannya yaitu kain waffle memiliki pori-pori yang berbentuk kotak-kotak dengan sifat material yang cenderung lebih lentur dan padat.
Saat ini, kain waffle kerap kali dicampurkan dengan jenis bahan lainnya, contoh seperti polyester. Dengan mencampurkan antara bahan katun dan polyester, maka akan didapatkan sifat unggul dari kedua bahan tersebut.
Kain waffle menjadi kain yang sangat cocok untuk dikenakan di daerah beriklim tropis, seperti Indonesia. Hal ini karena sifatnya yang adem saat dikenakan dan mudah menyerap keringat, . Selain itu, kain ini memiliki rajutan yang tergolong renggang, tidak padat dan rata seperti halnya combed.
Dari segi bobot, waffle relatif lebih berat dan tebal dengan gramasi antara 24 dan 20s, bahkan beberapa ada yang di atasnya.
Pada tahun 2000.an, kain waffle sangat populer untuk digunakan sebagai bahan kaos olahraga. Namun, saat itu kain ini kebanyakan tidak memiliki motif dan cenderung polos. Oleh karenanya bagi sebagian orang, kurang begitu untuk memilikinya pada saat itu.
Akan tetapi, saat ini kain waffle sudah bisa diberi motif berkat adanya campuran dengan jenis polyester.
Karakteristik Bahan Waffle
Seperti halnya bahan wolfis, bahan fleece, dan bahan wollycrepe, yang telah kita bahas sebelumnya, di mana memiliki karakteristik serta ciri khas unik yang tidak dimiliki oleh jenis kain lainnya, begitu juga dengan waffle. Agar sobat tidak salah pilih dalam membeli pakaian berbahan waffle, yuk simak ciri-ciri dari jemos waffle berikut ini.
Karakteristik dan ciri kain waffle :
1. Memiliki Tekstur Seperti Kulit Jeruk
Apabila kita amati dengan seksama, kain waffle memiliki tekstur yang cenderung mirip seperti kulit jeruk. Rajutannya pun tidak rata, yaitu cenderung bergelombang. Tekstur yang seperti kulit jeruk ini memang mirip dengan jenis kain crepe, akan tetapi kedua jenis kain ini memiliki perbedaan dari segi proses pembuatannya.
2. Memiliki Karakter Kain yang Cukup Jatuh
Kain waffle dapat digolongkan sebagai kain yang memiliki sifat kain yang cukup jatuh. Namun karakter dari kain ini tidak sejatuh seperti halnya kain spandek jersey stela. Meskipun faktanya kain ini memiliki berat kain yang cukup berbobot.
3. Kain Tidak Kaku
Karakteristik dari bahan kain waffle selanjutnya yaitu memiliki sifat kain yang tidak kaku, sehingga akan memberikan kesan elegan saat dikenakan.
4. Memiliki Varian Warna Dasar Lengkap
Salah satu ciri-ciri sekaligus kelebihan dari kain waffle sendiri yaitu memiliki variasi warna dasar yang lengkap. Beberapa warna dasar yang tersedia pada kain waffle sendiri yaitu warna putih, hitam, merah, dsb.
Banyaknya variasi warna dasar pada kain ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, khususnya kaum hawa. Hal ini karena mereka bisa memilih warna sesuai selera dan kebutuhan masing-masing.
5. Memiliki Daya Serap Keringat yang Baik
Ciri-ciri kain selanjutnya yaitu memiliki kemampuan daya serap keringat yang sangat baik. Karena material dasar waffle sendiri adalah berasal dari katun, maka tidak heran jika sifat katun yang terkenal dengan daya serapnya yang tinggi menurun ke kain waffle.
6. Bahannya Tebal dan Nyaman
Apabila dilihat dari segi bahannya, jenis kain ini cenderung lebih tebal dibandingkan dengan jenis kain lainnya. Meski demikian, bahan ini tidak menyebabkan pemakainya menjadi gerah, kok. Justru sangat nyaman saat dikenakan.
7. Memiliki Banyak Motif
Pada mulanya, kain waffle banyak diproduksi untuk pakaian olahraga tanpa adanya motif yang terdapat pada kain. Seiring perkembangan zaman, kain ini mulai diberi motif-motif yang menarik sehingga mampu memikat konsumen untuk memilikinya.
Kelebihan dan Kekurangan Bahan Waffle
Setiap kain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan serta kekurangan inilah yang nantinya akan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum sobat memutuskan untuk membeli pakaian jenis tertentu.
Berikut keunggulan dan kelemahan dari bahan kain yang berhasil kami rangkum.
Kelebihan Bahan Waffle
Kelebihan dari jenis kain ini hampir mirip dengan jenis katun, hal ini karena material dasar waffle sendiri adalah katun.
Berikut beberapa kelebihannya :
- Memiliki tekstur yang unik seperti kulit jeruk.
- Bahannya adem dan nyaman dikenakan.
- Memiliki daya serap keringat yang baik.
- Terdapat banyak pilihan varian warna dasar dan motif.
Kekurangan Bahan Waffle
Kekurangan dari kain waffle sendiri yaitu harganya tergolong cukup mahal, terutama untuk kain dengan kualitas jempolan. Meski demikian, kain ini masih tetap terjangkau, kok.
Kelemahan waffle lainnya yaitu bahannya yang cukup tebal. Hal ini akan membuat kain membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengeringannya.
Penggunaan Bahan Kain Waffle
Saat ini kain waffle sudah banyak sekali diproduksi untuk berbagai keperluan, mulai dari kebutuhan perlengkapan untuk hotel, furniture, hingga kebutuhan pakaian sehari-hari.
Berikut beberapa penerapan kain waffle dalam dunia industri pakaian :
- Cardigan.
- Baju (atasan wanita).
- Celana wanita.
- Gamis.
- Legging.
- Rok.
- Blazer,
- Rompi.
- Jacket (jaket).
- Hoodie.
- Handuk tangan.
- Celemek.
- Kimono (bathrobe waffle).
- Serbet, dsb.
Perbedaan Bahan Waffle dan Crepe
Mungkin sebagian dari sobat pembaca masih bingung mengenai perbedaan kain waffle dan crepe, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama memiliki tekstur kain seperti kulit jeruk.
Apabila kita lihat dari cara pembuatannya, kain waffle merupakan kain rajut, sedangkan kain crepe hampir sebagian besar merupakan hasil dari kain tenunan.
Kain crepe memiliki tekstur permukaan yang cukup unik dan khas yaitu benangnya yang dipelintir. Proses pembuatan kain ini pun tergolong cukup rumit dan juga unik.
Dikatakan unik, karena terdapat beberapa proses pembuatan kain crepe yang tidak bisa ditemui pada proses pembuatan kain lainnya. Contohnya seperti memutar benang sebelum proses penenunan, penggunaan pola yang acak pada bahan, dan sebagainya.
Jadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya kain crepe memiliki tekstur yang mirip dengan waffle, yaitu seperti kulit jeruk. Yang menjadi pembedanya adalah jenis waffle memiliki serat kain yang lebih tebal dan berpori.
Selain itu permukaan waffle cenderung mirip dengan sarang lebah, sedangkan kain crepe tidak. Biasanya jenis kain crepe digunakan untuk kombinasi gamis (dengan tambahan furing) dan hijab.
Harga Kain Waffle di Pasaran
Di pasaran sendiri kain waffle banyak dijual dalam ukuran per meter, kiloan, hingga roll (gulungan/yard). Dari penelusuran kami di beberapa marketplace dan toko online yang cukup populer di Indonesia, harga yang ditawarkan oleh penjual kain ini berkisar antara Rp 25.000,- per meter hingga Rp 87.500,- per meter.
Menurut pengalaman kami di dunia industri kain, harga menentukan kualitas kain yang kita dapatkan.
Akan tetapi ada point penting yang kami tekankan bahwa harga kain waffle yang tinggi tidak menjamin kualitas dari kainnya sendiri. Hal ini karena setiap toko memiliki standar harga yang berbeda-beda, meskipun bahan kainnya sama persis.
Oleh karena itu, agar tidak kecewa dengan kualitas kain waffle yang didapatkan, sebaiknya sobat mendatangi langsung toko kain terdekat.
Atau apabila sobat memutuskan untuk membeli kain secara online, sebaiknya sobat mencari online shop (toko online) yang telah memiliki reputasi tinggi dan terpercaya.
Harga di atas bukanlah harga patokan kain waffle pada semua toko dan harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya.
Cara Merawat Pakaian Berbahan Waffle
Bagi sobat yang sudah memiliki pakaian berbahan waffle, sobat tidak memerlukan perlakuan khusus dalam perawatannya. Meski demikian, sobat perlu memperhatikan beberapa hal penting saat proses pencucian, penjemuran dan setrika agar serat pakaian (fabric) tetap awet.
Berikut beberapa cara merawat pakaian waffle :
1. Mencuci Pakaian Waffle
Proses pencuciannya bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mengucek menggunakan tangan ataupun dengan menggunakan mesin cuci.
Sebaiknya sobat memisahkan pakaian berdasarkan jenis dan warnanya. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelunturan dari warna pakaian lainnya.
2. Menjemur Pakaian Waffle
Agar serat kain lebih awet, sebaiknya saat proses penjemuran tidak terkena sinar matahari langsung. Sobat bisa membalikkan bagian dalam dari pakaian ke luar saat penjemuran agar warna tidak memudar.
3. Menyetrika Pakaian Waffle
Untuk proses menyetrika, sobat bisa menggunakan panas dengan suhu medium atau lebih rendah. Sebaiknya jangan menggunakan suhu yang terlalu panas.
Meskipun serat kain ini tergolong cukup tahan terhadap panas, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi kerusakan serat pakaian apabila menggunakan suhu yang terlalu panas.
Sekian informasi mengenai bahan kain waffle. Apabila ada pertanyaan, sobat bisa bertanya pada kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat.