Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki berbagai macam daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun asing. Salah satunya adalah rumah adatnya. Rumah adat suku Batak lebih dikenal dengan nama rumah bolon atau rumah gorga. Namun, sebenarnya rumah tradisional tersebut memiliki berbagai macam jenis.
Rumah ini menjadi simbol keberadaan masyarakat Batak yang tinggal di kawasan tersebut. Penasaran kan, seperti apa keunikan dari jenis rumah adat yang berasal dari daerah yang terkenal akan Pulau Samosir ini? Yuk langsung saja kita simak informasi berikut.
Mengenal Rumah Adat Batak
Setelah sebelumnya kita membahas mengenai beberapa bangunan unik seperti rumah adat Kalimantan Tengah, rumah adat Jawa Tengah, dan rumah adat Kalimantan Barat, kali ini kita akan membahas mengenai rumah adat dari suku Batak.
Pada dasarnya rumah tradisional suku Batak memiliki berbagai macam jenisnya. Namun yang sangat terkenal yaitu jenis rumah bolon atau rumah gorga. Biasanya rumah adat ini terdiri dari dua bagian di antaranya yaitu rumah dan sopo.
Rumah adalah bangunan yang dihuni oleh pemilik rumah, sementara sopo merupakan lumbung padi bagi pemilik rumah adat tersebut.
Sopo yang berfungsi sebagai lumbung padi bagi pemilik rumah adat ini diletakkan pada bagian depan rumah yang dibatasi dengan pelataran luar. Pelataran tersebut memiliki fungsi sebagai tempat kumpul bersama para warga.
Filosofi Rumah Adat Batak
Rumah tradisional dari daerah batak ini bukan hanya sekadar rumah biasa, melainkan juga mempunyai berbagai macam filosofi. Rumah Batak juga berperan sebagai pedoman hidup bagi masyarakat setempat. Jika dipelajari lebih mendalam, rupanya rumah ini memiliki nilai-nilai luhur yang mencerminkan pedoman hidup dalam pergaulan antar individu.
Di samping itu, rumah Batak ini juga memiliki nilai-nilai filosofi berupa cagar budaya yang menjadi sarana atau wadah pelestarian budaya bagi masyarakat Batak.
Hal ini dimaksudkan agar budaya tersebut dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang, sehingga tidak terputus pada satu generasi.
Bagian-Bagian Rumah Batak
Seperti halnya karakteristik rumah tradisional dari daerah lain, rumah Batak juga terdiri atas beberapa bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi antara satu dengan lainnya. Untuk lebih mengenal jenis rumah ini, ada baiknya Anda juga mengetahui bagian-bagian dari rumah Batak. Adapun bagian-bagian dari rumah unik ini ialah sebagai berikut.
- Bagian atap
Bagian atap merupakan bagian paling atas dari rumah asli Batak ini. Bentuk atap dari rumah adat ini mengambil ide dari punggung hewan kerbau yang berbentuk melengkung.
Konsep ini sengaja diadopsi agar bagian atap dari rumah adat ini terlihat lebih aerodinamis ketika melawan angin dari danau.
Selain itu, bagian atap dari rumah Batak terbuat dari ijuk yang mana sangat mudah didapatkan di daerah tersebut. Terlebih lagi, ijuk dianggap sebagai sesuatu yang suci.
Biasanya masyarakat Batak menggunakan bagian atap rumahnya untuk menyimpan benda-benda yang dianggap keramat atau pusaka keramat.
- Pintu masuk rumah
Sesuai dengan namanya, pintu masuk rumah Batak terletak pada bagian paling depan. Pintu masuknya mempunyai tampilan yang menarik karena dihiasi oleh ukiran, tulisan, hingga lukisan unik.
Desain pintu utama ini tergolong unik, karena menjorok ke dalam, dengan lebar 80 cm dan ketinggian kurang lebih 1,5 meter.
- Badan rumah
Selaras dengan namanya, badan rumah terletak pada bagian tengah dari bangunan unik tersebut. Badan rumah yang terletak di tengah ini memiliki makna bagi masyarakat setempat sebagai dunia tengah.
Dunia tengah memiliki arti sebagai tempat aktivitas manusia seperti halnya bersenda gurau, tidur, memasak, bersantai, dan sebagainya.
- Pondasi rumah
Pondasi rumah yang diadopsi oleh suku Batak ini menerapkan tipe pondasi cincin. Tipe pondasi cincin tersebut memiliki makna sebagai tumpuan dari kolom kayu yang ada di bagian atasnya.
Tiang yang digunakan sebagai penyangga bangunannya memiliki diameter sekitar 42 hingga 50 cm, dan berdiri di atas batu ojahan yang memiliki struktur fleksibel yang tahan terhadap gempa.
- Dinding rumah
Dinding rumah Batak sengaja dibuat miring agar angin yang berasal dari luar rumah nantinya lebih mudah masuk ke dalam. Adapun tali yang digunakan untuk mengikat dindingnya sering disebut masyarakan sekitar sebagai ret-ret.
Ret-ret terbuat dari bahan ijuk dan rotan yang berbentuk pola layaknya cicak dengan dua kepala saling bertolakan. Pola tersebut bermakna sebagai penjaga rumah yang memiliki makna untuk saling menghormati.
Jenis Rumah Adat Batak
Untuk menambah pengetahuan Anda terhadap rumah tradisional yang terdapat di Sumut, berikut kami paparkan jenis-jenis rumah Batak yang perlu Anda ketahui.
Rumah Toba
Rumah Toba ialah sebuah rumah tradisional suku Batak Toba yang terkenal akan keunikannya, yakni tidak mempunyai pembatas atau sekat di dalam ruangannya. Adapun bagian-bagian ruangannya dari rumah Toba ini yaitu sebagai berikut.
- Jabu bona,
- Jabu soding,
- Jabu suhat,
- Jabu tonga-tonga,
- Jabu tampar piring.
Rumah Karo
Rumah Batak Karo memiliki nama lain yakni siwaluh jabu. Makna dari nama rumah tersebut tidak lain adalah sebagai bangunan yang dihuni oleh delapan keluarga. Rumah ini berbentuk sangat megah jika dibanding dengan rumah Batak lainnya. Selain itu, rumah tradisional ini juga mempunyai bentuk yang mirip dengan tanduk.
Adapun beberapa bagian ruangan dari rumah Karo ini ialah jabu bena kayu, jabu sedapur bena kayu, jabu sedapur ujung kayu, jabu lepan bena kayu, jabu sedapur lepan bena kayu, jabu lepan ujung kayu, dan jabu sedapur lepan ujung kayu.
Rumah Pakpak
Rumah tradisional Batak Pakpak memang hanya dimiliki oleh masyarakat Batak Pakpak. Masyarakat Batak Pakpak asli banyak bermukim di Aceh dan kabupaten Dairi. Menurut cerita yang beredar, suku ini merupakan suku asli yang dibawa oleh keturunan tentara kerajaan India yang melakukan persebaran ketika menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad ke 11 di Sumatera Selatan.
Bagian atap rumah adat Pakpak berbentuk lambe-lambe yakni segitiga yang mana penutupnya terbuat dari ijuk.
Rumah Simalungun
Rumah Simalungun ialah rumah tradisional asli Batak Simalungun, yang memiliki struktur rumah panggung. Suku asli Batak Simalungun memiliki beberapa marga, di antaranya marga Damanik, Saragih, Sinaga, dan Purba.
Ciri dari rumah adat ini dapat dilihat dari bahan baku bangunannya. Beberapa bahan baku yang digunakan untuk membangun rumah Simanungun adalah kayu yang keras dan kokoh.
Lantai bangunannya terbuat dari kau sementara bagian dindingnya terbuat dari tepas. Pada bagian kolong dari rumah panggung ini digunakan sebagai tempat untuk memelihara ternak, karena ukurannya yang cukup besar.
Rumah Bolon
Rumah Bolon merupakan salah satu jenis rumah tradisional dari suku Batak. Bangunan ini juga sering disebut sebagai rumah gorga. Jika kita amati lebih detail, terdapat begitu banyak ornament hias yang dipercayai masyarakat setempat untuk menolak bala.
Rumah Bolon memiliki keistimewaan ukuran bangunan yang cukup besar dan kerap kali dijadikan sebagai ajang pamer antar masyarakat Batak.
Sekian informasi mengenai rumah adat Batak tersebut, semoga dapat menambahkan pengetahuan Anda seputar budaya dan adat istiadat suku Batak di Sumut. Di samping rumah adatnya, Anda juga bisa menelisik budaya Batak dari segi tarian maupun pakaian. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda.