Jika Anda penggemar acara FTV tentu tidak asing dengan yang namanya suku Betawi, karena kebanyakan tema acara tersebut menggunakan latar Betawi. Tak hanya logatnya saja yang menarik, suku Betawi juga memiliki rumah adat dengan bentuk yang unik.
Rumah Betawi ini merupakan salah satu rumah tradisional yang hingga kini masih tetap eksis dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Secara umum, rumah tradisional Betawi memiliki banyak jenis dan memiliki ruangan dengan fungsinya sendiri-sendiri. Berikut informasi dan penjelasan mengenai rumah Betawi.
Check it out.
Rumah Adat Kebaya Betawi
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai rumah adat Sulawesi Utara, rumah adat Kalimantan Barat, dan rumah adat Jawa Tengah, kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai rumah adat dari suku Betawi.
Rumah tradisional suku Betawi yang pertama yaitu rumah kebaya. Bangunan ini (yang terlihat seperti pada gambar di atas) mempunyai ciri khas atau keunikan tersendiri pada bagian atapnya yang berbentuk pelana lipat. Jika dilihat dari samping maka akan bangunan akan terlihat seperti lipatan kebaya.
Tak heran jika rumah adat ini dikenal dengan nama rumah kebaya.
Rumah adat kebaya terdiri dari beberapa bagian ruangan serta susunan material dengan nilai filosofinya yang akan kami jelaskan di bawah ini.
Pembagian Ruangan
Ruangan pada rumah kebaya, umumnya terdiri dari 5 ruangan, yaitu:
- Teras
Teras pada rumah kebaya ini memiliki bentuk yang begitu luas. Biasanya pada bagian teras akan ditempatkan beberapa meja dan kursi yang dapat digunakan untuk bersantai, baik bersama keluarga maupun para tamu. Jika Anda pernah menonton salah satu sinetron bertema Betawi, tentu tidak akan merasa asing dengan teras tersebut.
- Pangkeng
Pangkeng merupakan sebuah ruangan yang dijadikan siempunya rumah sebagai tempat bersantai bagi keluarga di malam hari yang nyaman. Ruangan ini membuat suasana di dalam rumah semakin akrab dan hangat.
- Paseban
Paseban dalam rumah adat kebaya berfungsi sebagai kamar menginap bagi para tamu. Jika Anda akan bertamu dan menginap di keluarga Betawi, maka Anda akan ditempatkan di ruangan paseban tersebut. Jika sedang tidak ada tamu yang berkunjung, ruangan ini biasanya digunakan untuk ruang sholat.
- Ruang tidur
Ruang tidur pada rumah kebaya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan ruang tidur pada rumah adat lainnya. Rumah adat ini memiliki 4 ruangan tidur, dimana biasanya pada ruangan yang paling besar akan menjadi bagian yang ditempati oleh pemilik rumah.
- Srondoyan
Srondoyan, merupakan ruangan yang biasa digunakan sebagai dapur. Ruangannya sendiri terletak di bagian paling belakang rumah dan menjadi satu bagian dengan ruang makan, bahkan tidak jarang juga jadi satu dengan gudang.
Material Bangunan Rumah Kebaya
Rumah kebaya memiliki bahan bangunan yang cenderung mengambil dari alam sekitar, berikut penjelasan lengkapnya:
- Atap
Atap bangunan rumah adat kebaya tersusun dari genteng dari tanah liat. Meski demikian, masih ada juga yang menggunakan anyaman dari daun kirai atau atep.
Adapun bagian konstruksi kuda-kuda dari rumah adat kebaya ini terbuat dari kayu gowok atau kecapi. Ada juga yang namanya reng, yang berfungsi sebagai dudukan atap.
Fungsi dari kaso sendiri yaitu sebagai dudukan reng. Biasanya kaso terbuat dari bahan bambu utuh. Masyarakat setempat menggunakan tali bambu untuk melakukan pemasangan reng dan kaso.
- Dinding
Dinding bangunan rumah adat kebaya disusun dari material kayu gowok atau kayu nangka dengan cat warna cerah dan ornament (ornamen) unik dengan ukiran yang indah.
Pada bagian dinding lainnya terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan pada bagian pintu terdapat jalusi atau lubang udara sehingga membuat keadaan ruangan tetap segar dan sirkulasi udara dapat terus terjaga.
Desain rumah seperti ini membuat suasana rumah semakin sejuk dan nyaman.
- Struktur bangunan
Struktur atau pondasi dari bangunan rumah adat ini terbuat dari susunan batu kali dengan sistem yang disebut dengan umpak. Kemudian, untuk bagian landasan dindingnya menggunakan pasangan batu bata serta pada bagian kolom-kolomnya menggunakan kayu nangka.
Nilai Filosofis Rumah Adat Kebaya
Rumah kebaya memiliki nilai filosofis yang dianut oleh masyarakat setempat yaitu sebagai simbol bahwa orang Betawi senantiasa terbuka dan selalu menghargai setiap tamu yang datang berkunjung. Orang Betawi tidak membeda-bedakan siapa saja yang datang berkunjung ke kediaman mereka, bahkan dapat dikatakan sangat menghargai keragaman etnis maupun agama.
Rumah Adat Gadang Betawi
Rumah suku Betawi unik selanjutnya yang terdapat di DKI Jakarta yakni bernama rumah gadang. Bangunan dengan gaya tempo dulu ini biasanya terletak di daerah terpencil, sehingga membuat bangunan rumah tersebut masih terbilang asli dan belum terjamah dengan kebudayaan modern.
Bentuk rumah gadang sendiri cenderung berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang bervariasi. Atapnya berbentuk layaknya pelana kuda dan disusun dengan kerangka kuda-kuda.
Pada bagian depan bangunan rumahnya diberi atap dengan posisi miring, yang dikenal sebagai markis atau topi. Markis atau topi tersebut berfungsi sebagai penahan paparan sinar matahari serta turunnya hujan.
Rumah adat gadang terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya bagian depan dan bagian tengah. Pada bagian depan digunakan untuk menerima tamu, sedangkan pada bagian belakang digunakan untuk berkumpul bersama keluarga.
Rumah Adat Joglo Betawi
Rumah tradisional yang disebut rumah joglo Betawi ini memiliki bentuk mirip dengan rumah joglo yang ada di daerah Jawa Tengah, khususnya pada bagian atapnya. Kedua rumah unik ini sama-sama memiliki bentuk atap bujur sangkar.
Selain memiliki bentuk atap yang unik, rumah joglo Betawi juga memiliki bagian-bagian lain yang tidak kalah menarik. Beberapa di antaranya yaitu:
- Ruang Depan
Ruangan depan berfungsi untuk menerima kedatangan tamu. Ruang depan ini sering disebut sebagai serambi depan.
- Ruang Tengah
Ruangan ini berfungsi untuk ruang makan, ruang berkumpul bersama keluarga, dan juga ruang tidur.
- Ruang Belakang
Merupakan ruangan yang digunakan sebagai dapur dan kamar mandi.
Biasanya rumah joglo Betawi terletak di perkotaan yang sudah terkena pengaruh dari kebudayaan dari daerah lainnya, termasuk Jawa Tengah.
Rumah Adat Panggung
Rumah Betawi yang terakhir yaitu rumah panggung. Bangunan unik dari suku Betawi asli ini memiliki struktur bangunan yang cukup berbeda dari rumah tradisional Betawi lainnya. Rumah panggung memiliki lantai yang posisinya lebih tinggi dari tanah, dimana menggunakan tiang-tiang yang berasal dari bahan kayu.
Adapun bahan atau material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini dapat diambil dari alam, beberapa di antaranya seperti kayu sawo, kayu gowok atau nangka, bambu, kayu kecapi, kayu cempaka, hingga kayu rumbia sekalipun.
Untuk membuat tiang penyangga pada rumah panggung, masyarakat Betawi umumnya menggunakan kayu jati karena dianggap lebih kuat dibanding dengan jenis kayu lainnya.
Pondasi rumah panggung Betawi memiliki konsep umpak, yakni batu berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 20 cm x 25 cm.
Konsep umpak yang digunakan pada rumah adat panggung ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan seperti halnya semen, pecahan karang, hingga kerikil sekalipun.
Umpak digunakan sebagai soko guru atau penahan beban rumah beserta semua yang ada di dalam rumah.
Selain itu, umpak juga dapat berfungsi sebagai pelindung kayu dari serangan serangga maupun hewan pengerat lainnya yang dapat mengikis kekokohan kayu penyangga rumah adat tersebut.
Rumah tradisional Betawi yang satu ini lebih sering digunakan pada daerah pesisir Jakarta yang menggantungkan hidupnya dengan cara mencari ikan di laut maupun di sungai-sungai yang ada.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya suku Betawi memiliki beberapa jenis rumah tradisional yang unik, namun yang paling terkenal dan resmi yaitu rumah kebaya.
Beberapa informasi terkait rumah tradisional Betawi tersebut kiranya dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan Anda khususnya yang tengah mempelajarai adat, kebudayaan dan tradisi Betawi. Di samping itu, masih banyak budaya Betawi lain yang bisa Anda pelajari seperti halnya pakaian dan kesenian lainnya. Semoga bermanfaat.